PERBEDAAN CITA RASA SUMATERA DAN JAWA
Nama : Nurul Izzati
NIM : 1610101010023
Prodi : Sosiologi
Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Antropologi
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Sumatera
vs Jawa, Apa Pilihanmu?
Indonesia
dikenal dengan kekayaan sumber daya alam, salah satunya rempah-rempah. Jenis
rempah-rempah nya pun bermacam-macam bentuk dan rasa, mulai dari ketumbar,
kemiri, cengkeh, kayu manis, dan lainnya. Di indonesia, rempah-rempah tersebut
diolah menjadi bumbu masakan, baik untuk masakan khas daerah maupun jajanannya.
Membahas
tentang masakan, Indonesia juga terkenal dengan daerah-daerah yang menyediakan
makanan khas daerah yang rasanya sangat menggugah selera. Indonesia terbagi
atas pulau-pulau yang memiliki makanan khas daerah tersendiri, kali ini saya
akan membahas tentang perbedaan makanan khas yang ada di Pulau Sumatera dan
Pulau Jawa, berikut bahasannya :
1. Pulau
Sumatera
Pulau
Sumatera memiliki bagian kota-kota besarnya lagi seperti Medan, Padang, Aceh, Palembang,
Riau, dan lainnya. Dari semua kota yang ada di sumatera, menurut saya kota
Padang adalah kota yang paling dikenal makanannya. Padang menyuguhkan makanan
khas yang bermacam-macam seperti rendang, gulai otak, asam padeh, sate padang
dan lainnya. Padang lebih banyak menyuguhkan makanan khas daerah mereka dengan
cita rasa yang pedas, walaupun bagi saya makanan sumatera memang pada umumnya
bercita rasa pedas.
Setelah
itu, kota kelahiran saya, tanah kebanggan saya, Aceh. Aceh juga tidak kalah
menarik dalam makanan khasnya. Banyak pendatang yang menyukai makanan khas
Aceh, seperti mie aceh, ayam tangkap, sate matang, dan lainnya. Cita rasa nya
juga pedas, namun tidak sepedas makanan padang. Biasanya daerah Aceh lebih
banyak memakai rempah-remaph yang sudah menjadi bumbu bubuk masakan, mungkin
faktor itu juga yang menyebabkan tidak terlalu pedas, beda dengan Padang yang
lebih sering memakai bumbu yang mentah. Sete matang? Ya, banyak sekali orang
yang beranggapan bahwa sate matang ini sama dengan sate jawa. Padahal, jika
kita rasa, walaupun sama-sama dimakan dengan bumbu kacang, tetap saja sate jawa
lebih manis dan dominan dimakan dengan lontong ataupun ketupat beras, sedangkan
sate matang walaupun rasanya juga manis namun ada bercampur dengan rasa
pedasnya juga, dan biasanya dimakan dengan nasi panas dan kuah sup.
Lanjut
ke kota lainnya yaitu Palembang yang khas dengan empek-empek dan kuah cuka nya
yang sangat pas di lidah. Empek-empek biasanya diolah dari ikan tenggiri
pilihan yang dicampur dengan tepung
hingga membentuk adonan dan siap digoreng. Empek-empek juga memiliki
banyak varian seperti adaan, lenjeran, dan kapal selam. Saya sendiri lebih suka
yang kapal selam, karena di dalamnya terdapat telur rebusnya. Begitu juga
dengan kuahnya yang sangat khas, dengan cita rasa yang pedas bercampur asam
yang sangat pas dicampurkan sajiannya dengan empek-empek. Dan masih banyak lagi
makanan khas sumatera yang memiliki cita rasa yang khas dan ingin diicipi lagi,
lagi, dan lagi.
2. Pulau
Jawa
Sama
seperti pulau lainnya, Jawa juga terbagi atas kota-kota besar yang sangat
banyak, mungkin jika mendengar Jawa orang hanya terlintas Kota Jakarta.
Padahal, Jakarta hanya kota besar yang menampung masyarakat dari berbagai
penjuru. Jawa terbagi atas kota-kota yang menyediakan makanan yang enak-enak
juga. Tapi mau berasal dari kota manapun, bagi saya makanan khas Jawa selalu
bercita rasa manis, walaupun ada makanan yang pedas, namun tetap ada rasa manis
yang terasa.
Seperti
Yogyakarta yang menyediakan sate klathak yang beda dengan sate lainnya, karena
sate ini dibakar dengan minim bumbu namun terasa enak, selain itu juga terkesan
unik karena sate ini ditusuk menggunakan jaring-jaring roda sepeda motor, unik
sekali bukan?. Selain sate, ada juga rawon. Rawon ini juga makanan yang
berbahan baku daging, sama seperti sate. Namun yang membedakannya rawon ini
dimasak seperti semur, yaitu masakan yang sedikit berkuah dan juga mungkin
sedikit kental. Banyak yang bilang rawon ini makanan yang sangat manis, rawon
ini dimakan dengan kecambah ataupun sayuran toge yang kecil-kecil dan daun
kemangi.
Selain
itu kita akan membahas makanan yang sangat banyak terdapat di kota-kota diluar
Jawa, yaitu pecel yang merupakan makanan khas dari Jawa Timur. Pernahkah kalian
berpikir bahwa sekilas pecel, gado-gado, lotek, dan karedok ini merupakan
makanan yang sama? Sama-sama makanan yang bahan pokoknya tak lain dari sayuran
dan dimakan dengan kuah kacang yang tidak begitu kental. Nah, yang membedakan
makanan-makanan tersebut seain datang dari daerah Jawa yang berbeda, macam
sayur yang dipakai, dan bahan tambahan lainnya juga berbeda. Pada umumnya pecel
menggunakan sayuran yang sudah matang atau direbus terlebih dahulu, dan bahan
pelengkapnya seperti telur rebus maupun ceplok, rempeyek, maupun tempe bacem.
Kuah kacang pecel ini lebih banyak memakai daun jeruk sehingga membuat kuahnya
lebih wangi. Kalau lotek sebenarnya hampir sama dengan pecel, yang membedakan
hanya lotek memiliki sayuran wajib yaitu sayur bayam, kacang panjang, kapri dan
daun kacang kedelai. Selain itu juga kuah kacang lotek ini lebih beraroma
kencur dan dihidangkan dengan tambahan kacang tanah goreng kasar. Selanjutnya
gado-gado, makanan ini memiliki bahan pokok yang tidak semua direbus terlebih
dahulu, seperti daun kemangi, tomat, dan mentimun. Jika telur merupakan bahan
tambahan pada pecel dan lotek, dalam gado-gado telur rebus merupakan bahan
pokoknya, dan juga seperti kentang dan tahu. Nah, yang terakhir ada karedok,
yang mana karedok ini disajikan dengan sayuran bahan mentah semua, yang
dilumuri dengan bumbu kacang dan diberikan remahan kerupuk. Dari keempat
makanan yang saya jelaskan, saya sendiri lebih suka gado-gado, karena dimakan
dengan bahan pokok yang mengenyangkan.
Masih banyak lagi makanan khas Jawa
yang bisa dibahas, namun kali ini saya hanya membahas beberapa saja yang bagi
saya makanan-makanan yang saya sebutkan diatas tadi sudah sering kita jumpai.
Nah, sudah sangat jelas bukan?
Intinya makanan khas sumatera lebih memiliki cita rasa yang pedas sedangkan Jawa
lebih ke cita rasa manis. Namun masih ada yang jadi pertanyaan bagi saya,
mengapa didaerah mana pun, di Jawa sekalipun bahkan di pulau lain, mengapa
tetap ada Rumah Makan Padang? Apa mungkin karena memang masakan khas Padang
sangat nikmat? Entahlah, namun saya pribadi memang lebih memilih masakan
padang, apalagi untuk menu makan siang. Maka apa lagi? Sudah pasti makanan khas
Sumatera sangat banyak peminatnya, bagaimana denganmu?
Komentar
Posting Komentar